PT Dirgantara Indonesia sebenarnya telah
mulai sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Saat itu upaya perintisan
dilakukan dengan peralatan dan material yang cukup sederhana. Tercatat dalam
sejarah, pesawat pertama yang diterbangkan tahun 1948 di lapangan udara
Maospati dengan nama RI-X WEL-1 hasil rancangan Wiweko Soepono. Disusul tahun
1954, Nurtanio Pringgoadisuryo pun berhasil merancang sebuah pesawat dengan
nama NU-200. Tidak hanya itu, badan yang diprakasai Nurtanio bernama Depot
Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan Pesawat Terbang (DDDP) yang didirikan
Agustus 1961 telah mampu membuat pesawat terbang eksperimental seperti Belalang
(Pesawat latih), Si Kunang (pesawat olah raga), Kolintang dan Gelatik.
DISKRIPSI
BISNIS
·
Manufaktur
pesawat terbang dan helikopter
·
Jasa
Engineering/Rancang bangun
·
Jasa
perawatan pesawat dan mesin pesawat
·
Jasa
manufaktur (pesawat, pertahanan dan industrial)
Visi
dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan berbasis teknologi
dirgantara yang unggul dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur, dan produksi
pesawat terbang untuk angkutan penumpang dan kargo, baik untuk kepentingan
komersial maupun militer yang mampu meraih keuntungan berdasarkan keunggulan
kompetitif pada pasar domestik dan regional.
Misi
1. Menjalankan usaha dengan selalu
berorientasi pada aspek bisnis dan komersial dan dapat menghasilkan produk dan
jasa yang memiliki keunggulan biaya.
2.
Sebagai
pusat keunggulan di bidang industri Dirgantara, terutama dalam rekayasa,
rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan
komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri Dirgantara.
3.
Menjadikan
perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing
dan melekukan aliansi strategis dengan industri Dirgantara kelas dunia lainnya.
4. Strategis
Dalam
jangka panjang terdapat dua tahap sasaran perusahaan :
·
Tahap
konsolidasi dan survival (2001-2003)
·
Tahap
tumbuh dan sehat (2004 dan seterusnya)
Langkah-langkah
strategis meliputi empat upaya :
1. Reorientasi bisnis
2.
Restrukturisasi
sumber daya manusia dan organisasi
3.
Restrukturisasi
keuangan dan permodalan
4. Program peningkatan kinerja
keuangan
Pengabdian
Masyarakat
Sejak tahun 1995 PT Dirgantara Indonesia
membentuk Tim Pembina Pabrik Domestik (TP2D) yang bertujuan mendorong
pertumbuhan industri nasional. Aktivitas yang dilakukan adalah
pelatihan-pelatihan teknologi dan peningkatan SDM kepada industri kecil dan
menengah yang berbasis teknologi. Telah dibina 30 perusahaan yang terdiri dari
industri manufaktur, pemeliharaan bengkel, supplier, laboratorium dan
perusahaan penerbangan. Saat ini sedang disiapkan program yang sama untuk
perusahaan yang tergabung dalam ASPEP ( Asosiasi Permesinan dan Pekerjaan Logam
).
Budaya
Perusahaan
Budaya
perusahaan PT Dirgantara Indonesia dijarkonkan sebagai SPEED, yakni :
·
Solid,
kompak dan bersinergi sebagai tim, bersikap tulus dan terbuka untuk mencapai
tujuan perusahaan.
·
Professional,
ahli dan kompeten sesuai dengan norma profesinnya.
·
Excellent,
tekad untuk memperoleh keunggulan dan standar kualitas tertinggi.
·
Enthusiast,
semangat dan gairah dalam bekerja dan menghadapi tantangan.
·
Dignity,
martabat berlandaskan iman dan taqwa.
Direktur
Utama IPTN/Dirgantara Indonesia :
·
Jusman
Syafii Djamal (2000-2002)
·
Edwin
Sudarmo (2002-2005)
·
Muhammad
Nuril Fuad (2005-2007)
·
Budi
Santoso (2007 sampai sekarang)
Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Dirgantara_Indonesia
·
Tidak ada komentar:
Posting Komentar