Rabu, 28 November 2012

PT DIRGANTARA INDONESIA



    



   PT Dirgantara Indonesia sebenarnya telah mulai sejak masa awal kemerdekaan Indonesia. Saat itu upaya perintisan dilakukan dengan peralatan dan material yang cukup sederhana. Tercatat dalam sejarah, pesawat pertama yang diterbangkan tahun 1948 di lapangan udara Maospati dengan nama RI-X WEL-1 hasil rancangan Wiweko Soepono. Disusul tahun 1954, Nurtanio Pringgoadisuryo pun berhasil merancang sebuah pesawat dengan nama NU-200. Tidak hanya itu, badan yang diprakasai Nurtanio bernama Depot Penyelidikan, Percobaan dan Pembuatan Pesawat Terbang (DDDP) yang didirikan Agustus 1961 telah mampu membuat pesawat terbang eksperimental seperti Belalang (Pesawat latih), Si Kunang (pesawat olah raga), Kolintang dan Gelatik.
DISKRIPSI BISNIS
·         Manufaktur pesawat terbang dan helikopter
·         Jasa Engineering/Rancang bangun
·         Jasa perawatan pesawat dan mesin pesawat
·         Jasa manufaktur (pesawat, pertahanan dan industrial)
Visi dan Misi
Visi
   Menjadi perusahaan berbasis teknologi dirgantara yang unggul dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur, dan produksi pesawat terbang untuk angkutan penumpang dan kargo, baik untuk kepentingan komersial maupun militer yang mampu meraih keuntungan berdasarkan keunggulan kompetitif pada pasar domestik dan regional.
Misi
1.       Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis dan komersial dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.
2.       Sebagai pusat keunggulan di bidang industri Dirgantara, terutama dalam rekayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk kepentingan komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri Dirgantara.
3.       Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang mampu bersaing dan melekukan aliansi strategis dengan industri Dirgantara kelas dunia lainnya.
4.       Strategis
Dalam jangka panjang terdapat dua tahap sasaran perusahaan :
·         Tahap konsolidasi dan survival (2001-2003)
·         Tahap tumbuh dan sehat (2004 dan seterusnya)
Langkah-langkah strategis meliputi empat upaya :
1.       Reorientasi bisnis
2.       Restrukturisasi sumber daya manusia dan organisasi
3.       Restrukturisasi keuangan dan permodalan
4.       Program peningkatan kinerja keuangan

Pengabdian Masyarakat
   Sejak tahun 1995 PT Dirgantara Indonesia membentuk Tim Pembina Pabrik Domestik (TP2D) yang bertujuan mendorong pertumbuhan industri nasional. Aktivitas yang dilakukan adalah pelatihan-pelatihan teknologi dan peningkatan SDM kepada industri kecil dan menengah yang berbasis teknologi. Telah dibina 30 perusahaan yang terdiri dari industri manufaktur, pemeliharaan bengkel, supplier, laboratorium dan perusahaan penerbangan. Saat ini sedang disiapkan program yang sama untuk perusahaan yang tergabung dalam ASPEP ( Asosiasi Permesinan dan Pekerjaan Logam ).
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan PT Dirgantara Indonesia dijarkonkan sebagai SPEED, yakni :
·         Solid, kompak dan bersinergi sebagai tim, bersikap tulus dan terbuka untuk mencapai tujuan perusahaan.
·         Professional, ahli dan kompeten sesuai dengan norma profesinnya.
·         Excellent, tekad untuk memperoleh keunggulan dan standar kualitas tertinggi.
·         Enthusiast, semangat dan gairah dalam bekerja dan menghadapi tantangan.
·         Dignity, martabat berlandaskan iman dan taqwa.
Direktur Utama IPTN/Dirgantara Indonesia :
·         Jusman Syafii Djamal (2000-2002)
·         Edwin Sudarmo (2002-2005)
·         Muhammad Nuril Fuad (2005-2007)
·         Budi Santoso (2007 sampai sekarang)


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Dirgantara_Indonesia
·          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar